Gerbang

Jogjakarta menyimpan fenomena yang luar biasa didunia bisnis properti nusantara, pulau Jawa pada khususnya, bahkan level nasional pada umumnya. Keistimewaan tersebut makin nyata terasa melihat perkembangan yang luar biasa, di seluruh wilayah di lima penjuru kota Jogjakarta.Keberadaan berbagai pembangkit lingkungan utama yang didukung pembangunan infrastruktur yang sangat nyata, membuat kota Jogja makin diminati khalayak, baik para pencari rumah maupun investor yang menyimpan dananya dalam rupa aset properti, baik tanah maupun rumah.

Nawa Residence Bangunjiwo menjadi salah satu pilihan kawasan hunian terbaru di Barat Daya Jogja. Seiring berjalannya waktu, perkembangan properti di wilayah Bantul semakin meningkat, tidak terkecuali di daerah Bangunjiwo. Sebuah wilayah dengan letak yang tidak jauh dari kota Jogja, dan menjadi tujuan beberapa Universitas ternama untuk memperluas ruang studinya. Setelah sukses dengan Nawa Residence Giwangan dan Nawa Village Bangunjiwo, kini developer PT. Maro Anugrah Jaya kembali menghadirkan Nawa Residence Bangunjiwo dengan konsep modern minimalis. Dikemas dalam wujud hunian modern yang menyatu dalam nuansa hunian berlanggam arsitektur modern minimalis yang berada di lingkungan yang sangat asri dan alami.

Selain sebagai wilayah wisata dan edukasi, perkembangan wilayah di sekitar Jogjakarta semakin pesat. Hunian di sekitar Jogjakarta memiliki harga bervariasi, tergantung dari lokasi, tipe bangunan, dan luas tanah. Perekonomian DIY mulai membaik signifikan sejak semester II 2018 lalu. Ini akan mendorong bisnis properti lebih bergairah. Saat ini bisnis properti Jogjakarta didominasi oleh rumah tapak (landed house) yang berada di angka 500 jutaan, sedangkan untuk apartemen di bawah 700 juta.

Citra Buana Residence menjadi perumahan di sisi Barat kota Solo yang mempunyai keunggulan dari aksesibilitas. Dengan lokasi yang sedang berkembang menuju kawasan perkotaan yang strategis, maka nilai investasi properti di Citra Buana Residence akan terus bertambah secara signifikan. Seperti diungkapkan Henry Lyaputra, selaku Project Manager PT. Puri Alam Sentosa, bahwa kawasan hunian yang mulai dipasarkan Maret 2017 ini mengusung konsep hunian modern, eksklusif dan strategis. “Kami mengedepankan keamanan sekaligus privasi seluruh penghuni kawasan serta didukung oleh kualitas bangunan yang diselaraskan dengan penataan konsep kawasan yang estetik sehingga akan mendukung kenaikan nilai investasi properti yang ada di perumahan kami. Contohnya tipe 42 di awal penjualan di pertengahan 2016 lalu yang dijual diharga 390 jutaan, sekarang mampu diserap pasar dengan harga mendekati 600 jutaan,” paparnya saat ditemui di kantor pemasaran PT. Puri Alam Sentosa.

Taman Kuantan Singopuran menunjukkan progress penjualan yang makin terasa signifikan. Perumahan garapan PT. Merapi Arsita Graha semakin terasa hidup kawasannya. ”Banyak unit-unit rumah yang sudah berpenghuni. Dari total 61 unit yang ditawarkan hingga kini sudah terjual kurang lebih 50 %. Manager Cabang PT. Merapi Arsita Graha Solo, Iman Susatyo. ST, menuturkan segmentasi pasar kelas menengah dengan kisaran harga mulai dari 400 – 600 jutaan tergolong cukup tinggi peminatnya. Kondisi ekonomi nasional yang mulai stabil mulai berimbas pada kecepatan konsumen yang didominasi konsumen dari area Solo Raya dalam memutuskan membeli, khususnya menjelang akhir tahun 2018 ini.”

Menjelang tutup tahun 2018 ini, pergerakan bisnis properti, baik landed house maupun highrise building menunjukkan pergerakan yang positif. Momentum akhir tahun dipandang masih menjadi salah satu momentum terbaik para pemain bisnis properti untuk menggenjot penjualan produknya melalui berbagai manuver, dari berbagai promo, pre launching, maupun melakukan agenda pameran. Hal ini diyakini, momen akhir tahun akan menjadi salah satu waktu terbaik berbelanja properti. Desember merupakan bulannya liburan, baik bagi kalangan pendidikan maupun bagi para pegawai kantoran, maupun wiraswasta untuk menghabiskan jatah cutinya selama dalam satu tahun.

Orizya Estate Sedayu hadir menjadi salah satu perumahan terbaru di semester 2 tahun 2018 ini di sisi Barat kota Jogja. Kecamatan Sedayu saat ini menjadi daerah yang banyak disasar para pelaku bisnis properti sebagai tempat menanamkan investasinya. Masih tersedianya lahan dan harga yang masih relatif terjangkau, serta mengikuti arah perkembangan kota Jogja menjadi alasannya. FX. Kristanto Utomo, selaku Direktur PT. Citra Anugrah Berkat Utama memaparkan alasannya membuka lahan di sisi barat Jogja lebih pada potensi permintaan pasar yang masih sangat tinggi. “Lokasi kami berada hanya 400 meter Utara perempatan Sedayu, Jalan Wates Km. 12 Argosari, Sedayu, Bantul dengan akses yang mudah untuk dijangkau,” ucapnya. Untuk tahap awal ini, kawasan ini dibuka dengan luasan kurang lebih 1836 m², dan ke depannya ditargetkan tahap pengembangan 1200 m² lagi. Orizya Estate Sedayu menawarkan kawasan hunian dengan kedekatan dengan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan hidup. Kami membuka pilihan hunian untuk segmen menengah khususnya, di area Sedayu kami membuka 3 kawasan hunian yang menyasar kelas menengah, mulai Casa Illona, Orizya Village serta Orizya Estate ini. Tinggal pasar yang nantinya akan memilih berdasarkan kecocokan lokasi maupun kecocokan harga,” papar Kristanto semangat.

Pertumbuhan pasar properti 2018 masih mencatatkan grafik yang positif. Walaupun banyak developer yang menganggap tantangan menjual properti makin berat, namun mereka masih yakin dan optimis terhadap pasar Jogjakarta. Menjelang periode akhir tahun, respon pasar menunjukkan grafik meningkat yang signifikan. Beberapa pengakuan dari developer bisa dilihat dari antusiasme konsumen di pameran properti maupun yang mencari informasi via online serta yang berkunjung survey di lokasi.

Kuantan Regency Kadipiro hadir sejak Oktober 2017 yang lalu, memang dikonsep sebagai kawasan hunian strategis di tengah kota yang tetap mengusung konsep green building. “Sesuai visi kami yakni menghadirkan kawasan hunian nyaman dan asri sekaligus bernilai investasi tinggi. Kami hadirkan sebuah kawasan hunian kelas premium, berbanding lurus dengan lokasi, kualitas bangunan, serta fasilitas lingkungan yang akan dihadirkan. Progress pembangunan infrastruktur sudah selesai, mulai dari gerbang kawasan, jalan lingkungan serta dukungan penerangan jalan maupun drainase sudah siap. Sekarang kawasan sudah lebih hidup dengan berdirinya beberapa rumah pesanan konsumen. Taman terbuka hijau dengan pepohonan jenis Pule di sepanjang jalan lingkungan tampil cantik bersanding dengan deret hunian yang sudah terbangun,” papar Adoram Arthanto, Marketing Manager PT. Merapi Arsita Graha.

Untuk memenuhi kebutuhan hunian di lokasi yang relatif lebih dekat dengan perkembangan arah perkotaan, kini di pasar properti Jogja semakin banyak variasi model bangunan rumah 2 lantai. Konsep ini dihadirkan untuk menyiasati semakin terbatasnya lahan, karena makin tingginya harga dasar tanah untuk dikemas pengembang menjadi hunian.

Rumah 2 lantai dijadikan salah satu alternatif penghuni rumah menginginkan rumah berluasan bangunan besar tetapi berada di lahan kavling yang terbatas. Rumah 2 lantai juga merupakan pilihan hunian yang ideal untuk mereka yang memiliki jumlah keluarga banyak. Atau, mereka yang membutuhkan tempat ekstra untuk dijadikan tempat bekerja, tempat bermain anak, rumah berkonsep 2 lantai adalah pilihan yang sangat tepat dan cermat. Terdapat berbagai macam tipe rumah 2 lantai yang dapat dijadikan alternatif pilihan membangun rumah idaman. Luasan bangunan dari rumah minimalis 2 lantai dapat dibangun menyesuaikan budget dan kebutuhan.Konsep rumah 2 lantai mempunyai keunggulan, yakni terdapat lebih banyak variasi desain arsitektur yang lebih bisa ditampilkan dan ditonjolkan.