Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Aroma Nusantara Tersaji Alami di Jiwajawi

    Jiwa Jawi
    Beringin kembar sebagai ikon pada area balkon
    Coffee Bar bernuansa minimalis
    Ruang kopi dengan dekorasi lukisan bernilai
    Aneka Menu makanan dan minuman Jiwa Jawi

    Bisnis kuliner di kawasan Yogyakarta semakin semarak dengan hadirnya berbagai macam resto maupun kafe yang menawarkan berbagai variasi konsep bangunan maupun menu hidangan yang menarik. Persaingan di dunia kuliner khususnya di kota Jogja menuntut inovasi para pelakunya untuk menghadirkan konsep yang berbeda, unik, serta segar untuk dapat diterima oleh berbagai kalangan terutama segmen anak muda yang menjadi salah satu segmentasi pasar paling potensial saat ini. Tak hanya menu yang menarik, namun penataan tempat yang nyaman untuk bersantap dan berinteraksi saat ini menjadi hal yang dicari oleh penikmat kuliner di Jogja.

    Sebuah resto dengan perpaduan konsep tempat yang menarik dengan pilihan menu makanan beragam hadir di kawasan Jogja Selatan bernama JiwaJawi Resto, tepatnya di daerah Banyutemumpang, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. JiwaJawi adalah titik temu antara alam dan kebudayaan. Dengan lokasinya yang masih asri dan berada di tepian lembah, tempat makan tersebut dikonsep sebagai paduan antara ketenangan dan kenikmatan.

    Berbicara mengenai penamaan resto yang mulai beroperasi sejak bulan Februari 2019 tersebut, Laire Siwi Mentari selaku owner dari JiwaJawi menceritakan bahwa nama tersebut mempunyai filosofi yang cukup dalam. “Kalau jaman dahulu nama Jawi sendiri bukan berarti hanya pulau Jawa, namun juga nusantara secara keseluruhan. Hal tersebut menggambarkan menu-menu hidangan yang disediakan di sini juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bukan hanya menu-menu tradisional Jawa saja. Kemudian filosofi Jawa berbentuk Lung-lungan/sulur yang digunakan sebagai aksen di hampir setiap sudut bangunan yang mempunyai arti berkembang secara terus-menerus. Filosofi tersebut juga mengandung harapan agar kehidupan dan rejeki yang selalu datang berkesinambungan dan tidak pernah putus diberikan kepada manusia. Diharapkan resto ini juga dapat terus berkembang ke depannya,” cerita Laire, sapaan akrabnya.

    Bangunan resto yang menempati lahan seluas kurang lebih 1000 m² tersebut merupakan bagian dari rumah pribadi owner yang dulunya sering digunakan untuk balai pertemuan dan latihan Macapat warga sekitar. JiwaJawi terbagi dari tiga area utama yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk menikmati hidangan yang disajikan, yaitu area Pendopo, area outdoor depan dan belakang, serta ruang kopi. “Sebenarnya area resto ini merupakan bagian dari rumah pribadi juga, dulunya sering dipakai untuk pertemuan warga dan latihan Macapat juga. Pada masa pembangunannya juga sempat terdampak gempa tahun 2006 yang mengguncang Jogja waktu itu. Bangunan Pendoponya sempat agak miring karena konstruksinya memang belum sepenuhnya selesai. Namun setelah itu diperbaiki lagi sehingga jadi seperti sekarang ini,” ungkap wanita yang menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia tersebut.

    Mulai memasuki bagian depan resto, terdapat sebuah pintu gerbang utama bergaya klasik yang cukup ikonik. Terdapat sebuah kolam pada bagian depan pintu gerbang tersebut dengan sebuah jalan setapak di atasnya sebagai jalan masuk bagi pengunjung. Sebuah ornamen berbentuk Lung-lungan terdapat pada sisi atas dari dinding pintu utama, berpadu dengan sentuhan rustic yang memperkuat gaya klasik di dalamnya. Tepat berada di balik pintu gerbang utama, terdapat sebuah area terbuka yang cukup luas bernuansa natural dengan beberapa pohon perindang di beberapa sudut halaman. Penggunaan material batu alam pada area terbuka tersebut semakin membuat JiwaJawi nampak menyatu dengan alam sekitarnya yang masih cukup asri. Perbedaan ketinggian tanah di area halaman depan juga berhasil dikonsep secara apik oleh pemilik dengan penambahan table set batu di beberapa sudut sebagai tempat makan pengunjung. Jarak antar meja makan sengaja diseting cukup jauh untuk menjaga privacy antara satu pengunjung dengan yang lain. Pada bagian halaman sebelah kiri yang mempunyai ketinggian lebih rendah, terdapat fasilitas berupa mushola dan toilet untuk pengunjung.

    Sebuah bangunan Pendopo bergaya klasik nampak gagah berdiri di tengah area resto yang memakan waktu 1,5 tahun dalam masa pembangunannya tersebut. Sepasang patung kayu berbentuk tokoh wayang Jawa pada sisi kanan kiri Pendopo seakan menyambut pengunjung yang datang. Konsep Jawa pada area Pendopo semakin diperkuat dengan dekorasi serta furnitur yang digunakan di dalamnya. Table set kayu bergaya klasik nampak tertata rapi di segala sudut tempat makan, ditambah penggunaan lampu gantung kuno dengan pencahayaan temaram semakin menambah kehangatan ala rumah Jawa. Laire menambahkan bahwa bukan hanya nuansanya yang terkesan klasik, namun bangunan Pendopo tersebut juga telah berumur cukup lama. “Bangunan Pendopo ini kami dapat dari bekas bongkaran rumah lawasan. Dulu kebetulan dapat dari daerah Welahan, Jepara, kira-kira umur bangunannya sudah lebih dari 200 tahun. Tentu saja sudah direstorasi beberapa bagiannya hingga jadi seperti ini,” imbuhnya.

    Memasuki area resto lebih dalam, terdapat sebuah area terbuka yang letaknya tepat berada di belakang Pendopo. Area tersebut menjadi area favorit pengunjung karena desainnya berbentuk ala balkon alam dengan view lembah di bawahnya. Terdapat sepasang pohon Beringin yang sekaligus menjadi perindang dimana tepat di bawah pohon tersebut terdapat table set kayu berukuran besar sebagai tempat makan pengunjung. Table set tersebut terbuat dari kayu bekas bantalan rel kereta dengan desain natural nan klasik. Area tersebut akan dipadati oleh pengunjung terutama pada saat menjelang sore hari dan cuaca cerah karena menjadi spot favorit untuk berfoto di JiwaJawi.

    Menuruni anak tangga yang terletak pada sudut area outdoor, terdapat sebuah taman dengan hamparan rumput hijau yang cukup luas. Pada sisi taman atau tepatnya di sisi bawah area balkon alam, terdapat ruang kopi yang disediakan bagi pecinta kopi yang datang. Dengan konsep interior bernuansa putih dan dekorasi yang lebih modern, ruang kopi dikhususkan sebagai coffee bar dimana barista meracik berbagai jenis sajian kopi yang tersedia di resto ini. Tempat ini juga digunakan sebagai galeri untuk memajang beberapa hasil lukisan sang ayah yang juga seorang seniman. “Kebetulan dalam membuka resto ini saya dengan rekan yang seorang barista juga. Jadi saya mengurus menu makanan, sedangkan untuk menu minumannya saya percayakan sama dia. Di sini (ruang kopi –red) juga terdapat beberapa lukisan hasil karya ayah saya. Jadi semacam mini gallery gitu,” papar wanita yang sempat bekerja di Jerman tersebut.

    Dari sisi menu hidangannya, resto yang buka mulai pukul 11.00 hingga 21.00 WIB untuk weekdays dan tutup hingga pukul 23.00 di hari Sabtu dan Minggu tersebut menyediakan berbagai pilihan menu khas dari segala penjuru nusantara. Salah satu menu makanan yang patut untuk dicoba yaitu Ayam Suwir Kecombrang khas Bali. Sajian menu nasi dengan lauk ayam suwir bumbu kecombrang, sayur megono, dan ikan teri tersebut begitu lezat dan menjadi salah satu menu favorit pengunjung JiwaJawi. Menu lainnya yaitu Asem-asem Iga khas Demak dengan kuah bercita rasa sedikit asam yang sangat cocok dinikmati sebagai menu makan siang. Untuk menu camilan, Kroket Jamur Seafood Sambal Dabu juga dapat menjadi pilihan sebagai pendamping menu makanan utama. Untuk menu minuman yang tersedia, Klambir Latte menjadi menu minuman best seller di JiwaJawi. Minuman dengan basic kopi yang dipadukan dengan coconut cream tersebut disajikan dingin sehingga cocok dinikmati saat terik siang hari. Menu minuman lain yang patut dicoba yaitu Kawista. Menu tersebut merupakan olahan dari buah Kawista, yaitu buah khas kota Rembang yang memiliki cita rasa unik dan menyegarkan.

    Dengan konsep dan tempatnya yang cukup luas, JiwaJawi juga melayani sewa lokasi baik sebagian maupun seluruhnya untuk berbagai acara, seperti acara pernikahan maupun foto pre-wedding, gathering, dan yang lainnya. “Kalau untuk reservasi tempat di JiwaJawi untuk berbagai acara bisa langsung menghubungi kami. Meski belum lama buka, namun tempat ini sudah beberapa kali juga dipakai untuk photo session dan juga video clip. Saya sendiri juga tidak menyangka antusias masyarakat akan sebesar ini, mengingat kami juga masih minim dalam mempromosikan JiwaJawi,” pungkas Laire. Farhan-red

    JIWA JAWI
    Banyutemumpang, RT. 01, Bangunjiwo,
    Kasihan, Bantul, Jogjakarta
    Hotline : 0870 8484 5544
    Email : jiwajawijogja@gmail.com
    IG : @JIWAJAWI

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain